Ketiga TKI itu berasal dari Desa Pancor Kopong Pringgasela Selatan dan Pengadangan, Lombok Timur, NTB. Mereka adalah Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Noon (28).
Sebenarnya hal ini sudah dijelaskan Kepolisian Kerajaan Malaysia yang mengatakan bahwa ketiganya ditembak karena melakukan perlawanan saat dipergoki akan merampok.
Jika penembakan itu harus dilakukan,apakah sudah sesuai dengan prosedur yang dilakukan,lalu kenapa tidak ditembak dibagian kaki saja.Inilah yang dikejar dalam kasus tersebut terhadap kepolisian diraja Malaysia.
Jika terlihat ada indikasi pihak Kepolisian Malaysia tidak profesional dan sembrono, menurutnya Pemerintah Indonesia akan menyampaikan protes keras atas kebrutalan ini, dan minta agar pihak-pihak yang bersangkutan dihukum sepantasnya.
Pemerintah berupaya untuk menyelidiki tentang ketidakwajaran kondisi jenazah korban dengan melakukan otopsi ulang.Namun saat ini masih menunggu permintaan resmi dari keluarga korban,begitu ada surat resmi, maka BNP2TKI akan memfasilitasinya.
Semoga kasus menyedihkan yang selalu berulang terhadap TKI ini cepat terselesaikan,dan bisa memuaskan pihak keluarga korban khususnya dan masyarakat Indonesia.umumnya.Kasihan jika nasib tragis yang menimpa mereka sebenarnya tidak seperti yang dituduhkan oleh Polisi Malaysia yaitu perampokan.Langkah tegas pemerintah sangat dibutuhkan untuk menguak misteri kasus ini.
Sumber:republika
0 komentar